Metrosurya.com,Jombang, 16 Mei 2025 — Perdebatan publik mengenai penafsiran sejarah Indonesia kembali mencuat ke permukaan, terutama terkait peristiwa-peristiwa penting di era kemerdekaan. Menanggapi polemik tersebut, sejumlah rakyat Jombang Jawa Timur,angkat bicara untuk meluruskan informasi yang dinilai menyimpang dari fakta historis.
Bapak Aris S perwakilan dari rakyat jombang Jawa Timur, menegaskan pentingnya merujuk pada sumber-sumber primer dalam memahami sejarah bangsa. "Kita tidak boleh hanya mengandalkan narasi populer atau media sosial. Penulisan sejarah harus berdasarkan data, dokumen, dan kesaksian yang valid," ujarnya kepada media metrosurya.com, jumat. (16/5/25).
Baca Juga: Dibawah Kendali Ratu Sarinah Sukarno Mahkamah Internasional Sidak Korupsi Aset Saham NUSANTARA
Kontroversi muncul setelah munculnya narasi di media sosial yang menyebutkan tokoh tertentu sebagai satu-satunya penggagas proklamasi, tanpa menyebut peran tokoh lain yang juga krusial yang narasi semacam itu yang menurutnya bisa membentuk pemahaman keliru di masyarakat.
"Sejarah bukan milik satu golongan. Ini adalah warisan kolektif. Mempolitisasi sejarah hanya akan merusak pemahaman generasi muda," tambahnya.
Baca Juga: Penyelesaian Aset Global Induk Dunia oleh Ratu Sarinah WF Soekarno
Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk memperkuat literasi sejarah di sekolah dan melalui media massa. Mereka berharap peran aktif masyarakat,khususnya pemerintah dalam melestarikan sejarah yang akurat.
"Intinya kita menuntut pihak-pihak Sejarawan, Pemerintah harus dengan tegas mengungkap sosok Viral Sarinah Sukarno,sesuai fakta dokumen dan realita yang asli."pungkasnya.
Baca Juga: Warga Jombang Uji Keberanian Pejabat Negara Jujur, Ungkap Sosok Viral Sarinah WF Soekarno
(Gondrong)
Editor : redaksi