Surabaya, Metrosurya.com — PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gangguan keamanan di lingkungan kerja, menggelar Pelatihan dan Simulasi Tanggap Darurat Huru-Hara dan Teror Bom, Selasa (8/7/2025), di Kantor PLN Ketintang, Surabaya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara, PT PLN (Persero) UIP JBTB, PLN UPP JBTB2, PT PLN (Persero) Pusmanpro UPMK II, dan PLN Icon Plus SBU Regional Jawa Bagian Timur. Pelatihan juga melibatkan narasumber personel dari Satuan Brimob Polda Jawa Timur dan Polsek Gayungan.
General Manager I Nyoman Surjana D., melalui Sindu Prastowo Senior Manager Keuangan Anggaran dan Umum menyampaikan bahwa pelatihan ini digelar untuk memastikan setiap pegawai PLN memahami prosedur penanganan darurat secara responsif dan tepat sasaran.
“Kami tidak ingin kegiatan ini hanya menjadi seremonial. Seluruh peserta diharapkan aktif mengikuti pelatihan agar mendapatkan pemahaman yang utuh tentang mitigasi risiko keamanan,” ujar Sindu dalam sambutannya. (8/7)
Simulasi ini, lanjut Sindu, juga menjadi ajang evaluasi internal atas kesiapan tim keamanan PLN dalam merespons insiden, setelah sebelumnya ditemukan masih adanya kebingungan saat menghadapi situasi mendesak.
Sementara itu, Kompol Arsono dari Brimob Polda Jatim mengapresiasi inisiatif PLN dalam menggelar simulasi ini secara rutin.
Baca Juga: Aksi Nyata Listrik untuk rakyat, PLN UIP JBTB Berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Belalang, Bali Da
“Pengetahuan tentang penanganan teror harus dimiliki oleh setiap individu di lingkungan kerja. Banyak kejadian di lapangan yang terjadi karena kurangnya pemahaman dan respons lambat. Simulasi ini penting untuk membentuk refleks dan kesiapan personel,” jelasnya.
Ia juga membagikan pengalaman penanganan insiden bom di Pasuruan beberapa waktu lalu yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan parah, sebagai contoh nyata pentingnya kesiapan tanggap darurat.
Pejabat Pengendali K3L dan Keamanan K3 PLN UIP JBTB, Ges Mulyadi, menjelaskan bahwa simulasi ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan kerja.
“Ancaman keamanan kini semakin kompleks dan tidak bisa diprediksi. Simulasi ini bukan hanya soal prosedur, tetapi membangun kepekaan dan kesiapan fisik serta koordinasi lintas unit dan instansi,” terang Ges.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung seharian penuh dan melibatkan seluruh unsur keamanan, pegawai PLN, serta Tenaga Harian Lepas (THL). Harapannya, seluruh peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di lingkungan kerja masing-masing untuk menciptakan tempat kerja yang aman, tanggap, dan siap menghadapi ancaman. (@dex)
Editor : redaksi
