Siswa Nekat Minum Pembersih Lantai, Dedi Mulyadi Tebus Ijazah, Daftarkan ke SMAN 1 Cirebon

Metrosurya.com,Cirebon Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan bahwa siswa di Cirebon yang sempat viral karena nekat menenggak cairan pembersih lantai kini telah didaftarkan ke SMA Negeri 1 Cirebon. 

Tak hanya itu, ijazah madrasah tsanawiyah (MTs) milik siswa tersebut yang sempat tertahan karena tunggakan biaya juga telah ditebus.

Baca Juga: Polsek Waled Gelar Kerja Bakti di Masjid Al Mubarok Dalam Rangka Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi dalam sebuah video yang diunggah di media sosial dan telah dikonfirmasi ulang oleh Awak Media.

"Anak yang menenggak pembersih lantai karena ingin diteruskan sekolah dan orangtuanya tidak mampu, dia hari ini sudah terdaftar di SMA Negeri 1 Cirebon," kata Dedi Mulyadi dalam video tersebut, Selasa (10/6/2025).

Menurut Dedi, siswa tersebut didaftarkan melalui jalur mutasi karena sebelumnya sempat menempuh pendidikan di SMA wilayah Tengah Tani, Cirebon. 

Baca Juga: Propam Polda Jabar Gelar Pembinaan Pemulihan Profesi di Polres Cirebon Kota, Dorong Tekad Perubahan Personel

Namun, proses administrasinya terhambat karena ijazah MTs yang belum bisa diambil akibat tunggakan sebesar Rp 2 juta. "Ternyata anak ini ijazah tsanawiyah-nya belum ditebus. Dua juta rupiah masih menunggak. Sekarang sudah diserahkan. Malam Jumat ajudan saya menemui pihak tsanawiyahnya, pihak pesantrennya, dan sudah membereskan,” ujar Dedi.

Tak hanya menyelesaikan masalah ijazah, Dedi juga menyampaikan bahwa biaya rumah sakit pasca-kejadian, kebutuhan seragam sekolah, hingga biaya pendidikan ke depan telah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Ke depannya sudahlah, saya tanggung pendidikannya sampai selesai," ujarnya. Langkah ini menurut Dedi merupakan bentuk komitmennya dalam memastikan seluruh anak di Jawa Barat bisa bersekolah hingga jenjang SMA.  Ia pun menyoroti kembali kebijakan pelarangan kegiatan studi tur, perpisahan, dan outing class di sekolah-sekolah yang menurutnya hanya akan menambah beban bagi siswa yang kurang mampu. "Bayangin, jangankan untuk studi tur, wisudaan, perpisahan, outing kelas, bayar baju seragam saja enggak bisa. Akhirnya seperti ini," ujarnya.

Baca Juga: Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C Diduga Ilegal di Beber, Langkah Tegas Cegah Bencana dan Pelanggaran Hukum

Dedi juga mengingatkan orangtua dan anak-anak untuk lebih bijak dalam mengelola keinginan konsumtif yang tidak relevan dengan pendidikan. Saat ini, menurut Dedi, proses penerimaan murid baru (SPMB) di Jawa Barat sedang berlangsung. Ia berharap seluruh anak-anak di Jawa Barat bisa melanjutkan pendidikan tanpa kendala berarti. "Semoga anak-anak kita semuanya bisa sekolah. Tetap semangat dan sekolah," pungkasnya.

Nurhari

Editor : redaksi

Berita Terbaru