Unjuk Rasa Jalan Rusak di Cirebon Timur Jadi Kado Ulang Tahun Untuk Dedi Mulyadi

Metrosurya.com,Cirebon Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-54 dapat kado kejutan dari masyarakat Kabupaten Cirebon wilayah timur. 

Alih-alih memberikan ucapan selamat, warga setempat menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan jalan rusak yang telah lama dibiarkan tanpa perhatian.

Baca Juga: Polsek Kesambi Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Komplek CSB

Aksi dimulai Sabtu 12 April 2025 pagi di Jalan Pangeran Sutajaya, Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang yang merupakan akses utama warga yang terbentang hingga Kecamatan Pabuaran. 

Warga setempat menggelar unjuk rasa di beberapa ruas jalan yang rusak parah.

Sejumlah ruas jalan dikedua kecamatan ini telah lama dikeluhkan karena kondisi berlubang dan tergenang air hujan, membuat perjalanan sehari-hari warga semakin sulit.

Ketua DPP Ampar, Maulana mengatakan kondisi infrastruktur yang buruk tentunya menjadi keprihatinan banyak pihak. 

"Tentu gubernur tidak bisa lepas tangan, harus ikut serta mencarikan solusi, terkait keberpihakan anggaran, bahwa masalah yang terjadi di Kabupaten Cirebon juga merupakan masalah Jawa Barat (Jabar), karena Cirebon adalah bagian dari Jawa Barat," ujarnya.

Menurut Maulana, setelah Cirebon bukan tidak mungkin akan muncul daerah-daerah lainnya yang juga akan melakukan protes terkait buruknya kondisi infrastruktur yang ada diwilayahnya masing-masing.

"Provinsi juga punya tangung jawab, punya kewajiban untuk memastikan kondisi infrastruktur, jangan kemudian karena alasan kewenangan jalan kemudian provinsi cuci tangan."

"Kami belum melihat keberpihakan pemerintah provinsi jabar dalam hal pengalokasian anggaran untuk perbaikan jalan di Kabupaten Cirebon," imbuhnya.

Baca Juga: Polsek Kesambi Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Komplek CSB

Apalagi ia melihat kedepan situasi bukan bertambah baik dengan ditiadakannya Kebijakan budgeting dari provinsi untuk Kota kabupaten. 

"Kalau bagi hasil pajak lebih besar untuk daerah itu perintah undang-undang, bukan kebijakan Gubernur Jabar."

"Lalu kebijakan budgeting akan ditiadakan untuk Kota dan Kabupaten tentu ini yang tidak menyelesaikan masalah, apalagi untuk daerah yang luas seperti Kabupaten Cirebon," bebernya.

Kabupaten Cirebon sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah (Jateng) tentunya merurpakan etalase Jabar yang harus didukung penuh dan di support secara masksimal oleh Pemerintah Provinsi Jabar melalui kebijakannya yang pro rakyat.

"Aksi ini tentu jadi kado untuk ulang Tahun Gubernur Jabar dari masyarakat Kabupaten Cirebon di Timur, ini sebagai pengingat bahwa pekerjaan rumah Jabar masih banyak, masalah yang harus diselesaikan juga belum tersentuh," jelasnya.

Baca Juga: Polsek Kesambi Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Amankan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Komplek CSB

Ditambahkan Maulana, jika Gubernur Jabar tidak mau memperhatikan Kota dan abupaten di daerah perbatasan, ia mengusulkan agar lebih baik dilepaskan saja menjadi daerah mandiri atau membentuk provinsi baru (Provinsi Cirebon-red).

Sementara itu, salah satu peserta aksi, Qorib Magelung Sakti dalam orasinya mengatakan pihaknya menantang Presiden RI dan Gubernur Jabar untuk datang ke Kabupaten Cirebon melihat langsung kondisi infrastruktur yang ada.

"Pak Prabowo Subianto, Presiden RI kami tantang untuk datang ke Cirebon, Kang Dedi Mulyadi yang katanya hebat, kami tantang untuk datang ke Cirebon," ungkapnya. 

Aksi ini mendapat perhatian dari warga sekitar yang berharap masalah infrastruktur ini segera mendapat perhatian lebih dari pemerintah. 

Nurhari

Editor : redaksi

Berita Terbaru

Jatim 1