HPI Tekankan Standar Tinggi Jelang Kontrak Baru: Evaluasi Kinerja Jadi Penentu

METROSURYA.COM, SURABAYA - 3 Januari 2025 – PT Haleyora Powerindo (HPI) menegaskan pentingnya disiplin dan kinerja tenaga kerja menjelang penerapan kontrak baru dengan PT PLN UIP JBTB. Hal ini disampaikan oleh Manager Cabang HPI JBTB, Didik Supriyanto, dalam pertemuan yang dihadiri oleh SPV SDM & Umum, Tjahyo Sukamto, serta Manager Hubungan Industrialis Kantor Pusat HPI, Zezen Golkarina. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Boiler PLN UIP JBTB.

Saat ini, status pekerja berada dalam Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), yang berarti hubungan kerja tetap berjalan selama kontrak terus diamandemen. Namun, dengan berakhirnya kontrak lama HPI, seluruh tenaga kerja diwajibkan mengikuti kembali proses rekrutmen untuk kontrak baru.

"Yang dipertimbangkan bukan hanya tenaga kerja baru, tetapi juga berbagai permasalahan yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, kedisiplinan dan performa kerja menjadi faktor utama dalam penilaian," kata Didik, di ruang rapat Boiler saat gelar sosialisasi. Senin (03/1/2025)

Salah satu langkah yang telah diambil adalah medical check-up bagi seluruh tenaga kerja. Hasil pemeriksaan sudah disampaikan, dan mereka yang dipanggil wajib menjalani proses tersebut. Jika tidak, mereka berisiko dianggap tidak memenuhi persyaratan dalam kontrak baru.

Selain itu, ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) masih menjadi masalah utama. Didik menegaskan bahwa koordinator bertanggung jawab untuk memantau dan melaporkan absensi tenaga kerja secara berkala.

"Kedisiplinan adalah kunci. Jika seorang tenaga kerja yang bertugas membersihkan taman absen tanpa pemberitahuan, user akan mencari mereka. Ini bisa menjadi masalah bagi perusahaan," tegas Didik.

Manajemen juga menginstruksikan seluruh tenaga kerja untuk mematuhi jam kerja, termasuk kesiapan bekerja 30 menit setelah pegawai kantor selesai, guna memastikan seluruh tugas terselesaikan sebelum meninggalkan lokasi kerja.

Selain itu, kebersihan area kerja juga menjadi perhatian utama. Pekerja diimbau untuk lebih aktif menjaga kebersihan media kerja, area operasional, hingga toilet, demi kenyamanan pengguna jasa.

Saat ini, kontrak HPI telah diamandemen hingga 28 Februari 2025, dan kelanjutannya akan bergantung pada hasil evaluasi kinerja. Jika ada tenaga kerja yang tidak memenuhi standar yang diharapkan, mereka berisiko digantikan oleh tenaga kerja baru.

"Persaingan tenaga kerja semakin ketat. Banyak tenaga kerja muda yang siap menggantikan posisi kita jika tidak menunjukkan performa yang baik," ungkap Didik.

Ia pun mengajak seluruh tenaga kerja untuk terus meningkatkan kinerja, menjaga disiplin, serta terbuka berdiskusi dengan manajemen jika menghadapi kendala.

"Mari bersama-sama berupaya agar kontrak ini terus berlanjut. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi kalian semua," tutupnya.

Dalam forum yang sama, Manager Hubungan Industrialis Kantor Pusat HPI, Zezen Golkarina, menyatakan bahwa hingga saat ini kondisi di lapangan masih kondusif, dan aspirasi tenaga kerja yang ingin tetap bergabung dengan HPI terus diperhatikan.

"Harapan kami, tenaga kerja yang selama ini tergabung dengan HPI dapat terus berkembang dan menunjukkan performa yang lebih baik. Jika ada kekurangan dalam lima tahun terakhir, kita akan evaluasi bersama agar lebih baik ke depan," ujar Zezen.

Zezen juga menegaskan bahwa setiap tenaga kerja harus menunjukkan etos kerja dan kompetensi agar tetap dipertahankan dalam kontrak baru.

"Dalam dunia kerja, peningkatan kompetensi sangat penting. Oleh karena itu, HPI akan terus mengupayakan pelatihan dan pengembangan bagi tenaga kerja, sehingga mereka dapat memiliki jenjang karier yang lebih baik," tutupnya. (@dex)

Editor : redaksi

Berita Terbaru