Rudal Exocet MM38 Sengaja Dikaji BRIN Sampai Risetnya Wajib Dilaporkan ke TNI AL

METROSURYA.COM || JAKARTA -  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI AL Indonesia rupanya tengah bersiap untuk membangun proyek rudal yang penting bagi kemandirian teknologi pertahanan negara.

Dikutip Media dari unggahan akun Instagram resmi TNI AL pada 20 November 2024, dalam upaya memperkuat kemandirian teknologi pertahanan, Askomlek Kasal, Laksamana Muda TNI Tri Harsono, S.T., CHRMP., M.Tr.Opsla., mendampingi kunjungan kerja Wakil Kepala BRIN, Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, ST., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng., ke Koarmada II dan Arsenal.

Kunjungan ini menjadi momen penting bagi TNI AL dan BRIN dalam membangun kolaborasi strategis untuk inovasi teknologi di bidang pertahanan.

Dalam kegiatan ini, Askomlek Kasal hadir bersama jajaran pejabat utama TNI AL, termasuk Kadissenlekal, Kadislitbangal, KS Koarmada II, serta tim BRIN yang menunjukkan semangat kolaboratif untuk mendukung pengembangan teknologi yang mendukung kedaulatan negara.

Kegiatan diawali dengan Courtesy Call (CC) di Koarmada II, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata sebagai simbol sinergi yang erat.

Askomlek Kasal dan rombongan kemudian mengunjungi KRI Sultan Iskandar Muda-367, di mana tim BRIN mendalami kemampuan operasional kapal perang sebagai bagian dari kekuatan utama TNI AL.

Kunjungan berlanjut ke Arsenal, dengan fokus pada paparan teknis terkait Test Bench Exocet yang dipresentasikan oleh Kepala Arsenal.

Penjelasan ini menyoroti pentingnya riset bersama dalam mengembangkan teknologi rudal.

Sambutan Askomlek Kasal dan Waka BRIN menggarisbawahi komitmen bersama untuk menghadapi tantangan teknologi modern dan memperkuat pertahanan nasional.

Diskusi teknis yang dipimpin oleh Askomlek Kasal menghasilkan sejumlah langkah strategis, termasuk pelibatan intensif peneliti dari BRIN dan TNI AL dalam riset teknologi rudal.

Peneliti diwajibkan memahami SOP TNI AL, termasuk prosedur keamanan, untuk memastikan riset berjalan sesuai standar militer. Fokus utama riset ini adalah menghidupkan kembali sistem rudal Exocet MM38 dengan laporan rutin kepada TNI AL.

Saat mengunjungi KRI Sultan Iskandar Muda-367, BRIN mendapat pemaparan secara langsung oleh TNI AL soal rudal Exocet MM40 di kapal perang Indonesia itu.

Hal ini seperti dikutip Media dari unggahan akun Instagram @tni_angkatan_laut pada 19 November 2024 kala TNI AL dalam hal ini KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) dalam rangka Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL Lebanon menerima kunjungan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksamana Madya TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., IPU., ASEAN.Eng. di Dermaga Madura, Koarmada II, Ujung Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/11/2024).

Kunjungan Waka BRIN ke KRI SIM-367 yang didampingi Askomlek Kasal Laksda TNI Tri Harsono, Kadissenlekal Laksma TNI Dwi Cahyo Kuncoro, Kadislitbangal Laksma TNI Teguh Prasetyo beserta Kepala Staf Koarmada II Laksamana Pertama TNI Isswarto tersebut dalam rangka meningkatkan pengembangan riset dan teknologi yang mendukung kapasitas operasional TNI AL serta kemajuan inovasi di bidang pertahanan matra laut yang berkontribusi pada stabilitas dan kemajuan nasional.

"Dalam kesempatan tersebut Waka BRIN beserta rombongan berkesempatan untuk menerima paparan terkait karakteristik rudal Exocet MM40, proses dan prosedur penembakan, simulasi penembakan serta diakhiri dengan ship tour.

Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan bahwa sebagai institusi militer yang bertugas menjaga kedaulatan dan keamanan negara di laut, TNI AL memiliki kapasitas dan berkolaborasi kapabilitas serta untuk bersinergi mendukung BRIN dalam menyelenggarakan kegiatannya di seluruh wilayah perairan Indonesia," jelas akun Instagram @tni_angkatan_laut.

Sebelumnya, memang ada nota kesepahaman kerja sama (MoU) Kementerian Pertahanan dengan BRIN pada 2022, dan perjanjian kerja sama (PKS) TNI AL dan BRIN pada 2024.

Dalam perjanjian kerja sama itu, dua lembaga sepakat berkolaborasi pada bidang-bidang, di antaranya pemanfaatan hasil riset dan inovasi bersama, penggunaan sarana dan prasarana untuk program-program kolaborasi, dan pertukaran personel/tenaga ahli.

Sehingga TNI AL dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam program riset teknologi rudal (peluru kendali), yang fokus nya mencakup membangun platform rudal modern dan membentuk organisasi riset rudal.

Dikutip Media dari Antara edisi 20 November 2024, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta menjelaskan komitmen itu disampaikan oleh Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) KSAL Laksamana Muda TNI Tri Harsono dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof Amarulla Octavian saat keduanya meninjau Artileri Senjata TNI AL (Arsenal) di Jawa Timur, awal pekan ini (18/11/2024)

Sambutan Askomlek Kepala Staf TNI AL (KSAL) dan Wakil Kepala BRIN menggarisbawahi komitmen bersama untuk menghadapi tantangan teknologi modern dan memperkuat pertahanan nasional," kata Kadispenal.

Kadispenal melanjutkan diskusi teknis yang dipimpin oleh Askomlek KSAL dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Timur itu menyoroti beberapa poin, di antaranya melibatkan secara intensif peneliti BRIN dan TNI AL dalam program riset teknologi rudal.

Mereka juga memastikan seluruh peneliti memahami SOP di lingkungan TNI AL, termasuk prosedur keamanan demi memastikan riset berjalan sesuai standar militer.

Kemudian, kolaborasi juga mencakup pembangunan platform rudal modern, dam pembentukan organisasi riset rudal demi memastikan efektivitas dan keberlanjutan program riset teknologi rudal.

Dalam siaran resminya, Dinas Penerangan TNI AL menyebut fokus utama riset yaitu mengkaji sistem rudal Exocet MM38, yang mana hasil riset wajib dilaporkan secara berkala kepada TNI AL.

Kerja sama ini adalah wujud nyata sinergi antar-institusi untuk menghadapi tantangan global di bidang pertahanan.

Dengan integrasi riset dan teknologi, kami optimistis TNI AL dan BRIN mampu menciptakan terobosan besar yang mendukung kedaulatan Indonesia," tutur Askomlek KSAL.

Dia juga menegaskan kolaborasi itu menjadi langkah strategis mewujudkan kemandirian pertahanan negara. (Nhr) 

Editor : redaksi

Berita Terbaru