Surabaya, Metrosurya.com - 18 Mei 2025 — Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Surabaya mulai mengambil langkah konkret dalam upaya pemberdayaan anggotanya. Melalui pembentukan koperasi yang mengusung semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi, organisasi ini merancang program unggulan berupa usaha kuliner bernama Nasi Bungkus Bambu Runcing yang ditargetkan untuk menjangkau pasar se-Surabaya.
Dalam rapat internal yang digelar di Kantor MPC PP Surabaya dan dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus termasuk KOTI Mahatidana, Srikandi PP, serta Bidang Pemberdayaan Perempuan.
Sekretaris Jenderal MPC PP Surabaya, H. Baso Juherman, S.P., S.H., menegaskan pentingnya koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi bagi para anggota.
“Koperasi ini tidak mengandalkan iuran rutin seperti koperasi karyawan. Kita akan menggandeng para pengusaha sebagai penyandang modal, dengan KOTI menjadi ujung tombak dalam menyosialisasikan program di lapangan,” ujar Baso dalam rapat yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme.
Lebih lanjut, Baso menjelaskan bahwa produk Nasi Bungkus Bambu Runcing akan menjadi identitas utama koperasi. “Kami ingin menghadirkan kemasan yang khas dan berbeda. Produksi akan dipusatkan di satu titik, yaitu di Kantor MPC, dengan kapasitas 2000 hingga 3000 bungkus per hari,” jelasnya.
Baso, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pekerja Nasional (Bapeknas) Jawa Timur, menambahkan bahwa koperasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat tali silaturahmi di lingkungan keluarga besar PP serta menjauhkan stigma negatif terhadap organisasi.
“Kami ingin agar anggota PP, termasuk para bapak-bapak, memiliki aktivitas nyata. Kita bukan organisasi preman. Kita ini bekerja dan berkarya,” tegasnya.
Ketua Koperasi, Sultoni, menjelaskan bahwa koperasi ini telah aktif sejak Desember 2024. Sistem keanggotaannya terbuka untuk umum, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp250.000 dan simpanan wajib bulanan sebesar Rp50.000.
“Kami juga merekrut manajer profesional agar pengelolaan koperasi berjalan optimal. Tujuan utama koperasi ini adalah memberdayakan anggota PAC agar bisa memiliki atau mengelola usaha sendiri,” ungkapnya.
Selain bidang kuliner, koperasi ini juga membuka peluang bagi unit usaha lain, seperti konveksi dan penyaluran bahan pokok. Para anggota yang memiliki keterampilan namun terkendala modal didorong untuk bergabung dan mengembangkan usahanya.
“Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PAC wajib menjadi anggota agar dapat menjadi contoh dan teladan dalam gerakan pemberdayaan ini,” tutup Sultoni.
Ke depan, MPC PP Surabaya berencana menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, khususnya dalam pelatihan keterampilan seperti pertukangan dan otomotif, sesuai dengan komitmen Wali Kota Surabaya dalam hal pemberdayaan masyarakat.
Sebagai bagian dari penguatan struktur organisasi, MPC PP Surabaya juga tengah membentuk Lembaga Bantuan Hukum Pemuda Pancasila (LBH PP) di masing-masing kecamatan. Selain itu, koperasi akan bekerja sama dengan sejumlah pengusaha untuk mendukung pengadaan bahan baku dan kebutuhan operasional. (@dex)
Editor : redaksi