Ketua Umum Gawaris Asep Suherman SH Angkat Bicara soal Proyek Rehab SD Darmajaya yang Terbengkalai TOMO, SUMEDANG

METROSURYA.COM, SUMEDANG  - Pada akhir tahun 2024, sejumlah proyek pembangunan dan rehabilitasi sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK, menjadi sorotan publik. Banyak proyek mengalami keterlambatan, termasuk yang didanai melalui Bantuan Bencana Alam atau Dana Alokasi Khusus (DAK). Salah satu proyek yang mencuri perhatian adalah rehabilitasi dua ruang kelas SD Darmajaya di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, yang hingga kini belum rampung.

Saat awak media mengunjungi lokasi proyek pada Jumat (3/1/2024), kondisi proyek terlihat jauh dari kata selesai. Besi-besi bangunan masih menjulang tanpa proses pengecoran, dan pekerjaan lainnya juga terhenti.

Seorang warga setempat, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan rasa kecewa atas kondisi tersebut.
"Karunya barudak, rek diajar di mana? Sakola na acak-acakan kieu," ujarnya dengan nada kesal.

Kepala Desa Jembarwangi Minta Proyek Segera Diselesaikan
Kepala Desa Jembarwangi turut angkat bicara terkait situasi ini. Ia berharap proyek dapat segera diselesaikan mengingat waktu masuk sekolah sudah semakin dekat.

"Kasihan para siswa nanti belajarnya di mana? Tolong segera bereskan," ungkapnya.

Namun, permasalahan tidak berhenti di situ. Informasi dari para pekerja menunjukkan bahwa bahan bangunan belum tersedia. Bahkan, Kepala Desa menyebut proyek ini sebagai "bangunan siluman" karena tidak ada kejelasan dari pihak kontraktor.

Ketua Umum Gawaris, Asep Suherman SH, turut memberikan komentar tegas terkait situasi ini. Ia menilai Dinas Pendidikan Sumedang, khususnya bagian sarana dan prasarana, kurang teliti dalam menentukan rekanan proyek.

"Kalau sudah begini, siapa yang harus bertanggung jawab? Walaupun ada addendum, itu jangan jadi alasan. Jangan korbankan para siswa," tegasnya.

Asep juga mengajak insan pers, baik di tingkat Jawa Barat maupun nasional, untuk memberitakan permasalahan ini agar pihak terkait segera mengambil tindakan.

Proyek rehabilitasi SD Darmajaya seharusnya selesai pada 31 Desember 2024 sesuai jadwal. Namun, hingga kini pengerjaan terhenti tanpa kejelasan. Kondisi ini dikhawatirkan menghambat proses belajar siswa.

Masyarakat Desa Jembarwangi, orang tua siswa, dan pemerhati pendidikan kini mendesak Dinas Pendidikan Sumedang untuk memberikan penjelasan dan solusi atas keterlambatan ini.

"Pendidikan anak-anak adalah hak yang tidak boleh dikorbankan karena kelalaian pihak-pihak terkait," tegas salah satu warga.

Asep Suherman SH juga menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap pihak rekanan yang tidak bertanggung jawab agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (Tim/Red)

 

Editor : redaksi

Berita Terbaru