METRSURYA.COM || SIDOARJO, Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan fenomena cuaca ekstrem, BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo memberikan edukasi kepada para pegiat alam, pecinta alam, bikers, relawan bencana, serta komunitas lainnya yang tergabung dalam FORMALITAS Jatim (Forum Komunikasi Lintas Komunitas Jawa Timur). Kegiatan ini berlangsung pada acara kopdar rutin FORMALITAS Jatim yang diadakan pada Jumat, 22 November 2024.
Acara ini bertempat di Warung Kopi Kapten, Jalan Swadaya No. 36-38, Dusun Bangah Barat, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, dan dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai komunitas, seperti FTF, FSBI Adventure, CAF Mojokerto, KOMPAK, Ganesipala, SDC, VOH, Aryapala, FSS, Fast Response Ambulance, KPGM, Ikatan Petualang Senja, serta sejumlah komunitas lainnya yang bernaung di FORMALITAS Jatim.
Bapak Andre Wijaya, selaku Staff Forecaster BMKG Juanda, menjadi narasumber utama yang memberikan materi terkait cuaca ekstrem, khususnya fenomena panas ekstrem yang tengah dirasakan belakangan ini. Dalam paparannya, beliau menjelaskan pentingnya memahami perubahan cuaca dan dampaknya, terutama bagi para pegiat alam saat melakukan aktivitas di alam terbuka, seperti pendakian.
> "Edukasi ini bertujuan agar teman-teman pegiat alam lebih sadar dan memahami perubahan cuaca serta dampak bencana yang ditimbulkannya. Kami berharap dengan edukasi ini, kesadaran akan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca di sekitar aktivitas dapat tumbuh. Selain itu, kami mendukung kegiatan seperti ini agar teman-teman FORMALITAS dapat menjadi contoh baik dalam menjaga lingkungan serta berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat umum terkait dampak hidrometeorologi," ujar Andre kepada awak media usai acara.
Sesi Diskusi Interaktif
Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Peserta terlihat sangat antusias menyampaikan berbagai pertanyaan terkait pengalaman mereka di lapangan.
> "Kami sering mendaki gunung tanpa tahu secara pasti kondisi cuaca, terutama kapan kabut akan hilang atau justru semakin tebal. Situasi ini sering membatasi jarak pandang kami. Karena itu, kami ingin memahami lebih lanjut tentang ciri-ciri perubahan kabut," ungkap Arry Kidz, perwakilan dari FSBI Adventure.
Edukasi yang diberikan oleh BMKG ini diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi para peserta dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi risiko bencana hidrometeorologi. FORMALITAS Jatim sebagai wadah lintas komunitas diharapkan terus aktif dalam menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat luas. (Kid)
Editor : redaksi