Metrosurya.com || Indramayu Jawa Barat - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di objek wisata Pantai Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, terus berlanjut. Jumlah karyawan yang bekerja di wisata yang pernah menjadi favorit ini menurun drastis.
Semula, pada 2019, jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 38 orang.
Namun, jumlah itu berkurang menjadi 24 karyawan saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020-2021.
Terakhir, pada 2024 ini, karyawan yang masih bekerja di Pantai Karangsong Indramayu tersisa enam orang saja.
Pengelola Wisata Pantai Karangsong, Royani, mengakui, kondisi pantai yang sepi membuat pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi biaya operasional.
“Iya, sekarang tinggal enam karyawan saja,” ujar Royani kepada Media, Minggu (6/10/2024).
Royani menyampaikan, kondisi Pantai Karangsong Indramayu seolah mati suri.
Masalah yang paling mendasar adalah tidak adanya pembaharuan. Di sisi lain, sejumlah sarana dan prasarana juga rusak imbas banjir rob yang terus menerjang.
Royani mengatakan, rob memang saat ini sudah tidak separah sebelumnya.
Namun, kondisi itu tidak mengubah kunjungan wisatawan yang tetap minim. Satu-satunya cara, kata Royani, adalah menanti renovasi yang dijanjikan pemerintah.
Janji itu salah satunya disampaikan Gubernur Jawa Barat yang kala itu dijabat Ridwan Kamil pada 2022.
Namun, hingga saat ini, janji renovasi belum kunjung direalisasikan. Bahkan tidak ada tanda-tanda pantai direnovasi.
Imbasnya, Pantai Karangsong Indramayu pun terus kehilangan pengunjung.
Dulu, pada 2019, pengunjung yang datang mencapai dua ribu orang setiap weekend. Kini, jumlah yang datang paling mentok sekitar 200.
“Kunjungan wisata menurun drastis. Kita sih berdoanya agar kondisi ini tidak seterusnya,” ujar dia.(Red)
Editor : redaksi