Jembatan Darurat Dibangun Asal-asalan, Banyak Mobil Terjebak di Proyek Pembangunan Jembatan Dandu

Metrosurya.com || Lamongan – Pasca pembongkaran jembatan penghubung antar Kecamatan Karangbinangun - Deket yang terletak di Desa Blawi dan Desa Magok, banyak pengguna jalan mengeluhkan kondisi proyek yang dianggap merugikan. Sabtu, (05/10/2024).

Proyek yang didanai oleh PU Bina Marga dan dimulai pada 1 Oktober 2024 ini tidak menyediakan jalan alternatif yang memadai, sehingga hampir setiap hari kendaraan roda empat terjebak (ambles) di lokasi proyek.

Salah satu pengguna jalan, RH, menyatakan, “Ini proyek apa-apaan? Hanya ada papan nama proyek pembangunan jembatan, tetapi tidak ada arahan jelas untuk mencari jalan alternatif. Harusnya ada papan informasi yang jelas, jangan asal-asalan seperti ini,” keluhnya dengan nada kecewa setelah diminta putar balik oleh petugas proyek.

Sementara itu, Alek, pengawas proyek yang ditugaskan oleh PT Samudera Jaya, saat dikonfirmasi di lokasi terkait banyaknya mobil yang terjebak, mengatakan, "Iya, Mas, memang kami hanya menyiapkan jalan darurat untuk roda dua. Sedangkan untuk roda empat, kami mengarahkan pengemudi untuk mencari jalan alternatif sendiri."

Terkait anggaran proyek, Alek menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan wewenang dan hak direktur PT Samudera Jaya. "Silakan langsung hubungi Bu Ranti," jelas pria berjenggot tersebut.

Dian Sukmana, SSTP MSI, saat dikonfirmasi melalui telepon, menyatakan, “Setahu saya, tetap disediakan jalan darurat untuk kendaraan roda empat, tetapi hanya untuk kendaraan yang tidak bermuatan berat atau bertonase tinggi. Kebanyakan mobil yang terjebak di lokasi adalah yang membawa muatan berat. Saran saya, bagi kendaraan roda empat bertonase besar, gunakan jalur Kecamatan Karanggeneng atau jalur alternatif lainnya,” jelas Camat Karangbinangun.

Hingga berita ini ditulis, masih terjadi kemacetan panjang akibat sebuah mobil bermuatan pupuk yang terjebak dan ambles di lokasi proyek. (Sugianto) 

 

Editor : redaksi

Berita Terbaru