Pujasera Cilimus: Transformasi Tanah Wakaf Jadi Pusat Kreatif dan Kuliner UMKM di Kuningan

Metrosurya.com,Kuningan Jawa barat - Sebuah inovasi pembaruan ruang publik tengah berlangsung di Jalan Raya Kuningan–Cirebon. Tanah wakaf seluas 960 meter persegi milik Daarut Tauhiid sedang dipersiapkan menjadi Pujasera Cilimus, pusat kreatif dan kuliner yang memadukan semangat kewirausahaan dengan nilai-nilai sosial dan spiritual.

Pada pertengahan Mei 2025, proses pembangunan dan pengelolaan Pujasera Cilimus resmi dimulai. Tahap awal yang dikerjakan mencakup pembersihan lahan, pembuangan material bekas bangunan, dan perombakan struktur lama guna membuka ruang bagi konsep baru yang segar.

Baca Juga: Polsek Waled Gelar Kerja Bakti di Masjid Al Mubarok Dalam Rangka Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

“Progres saat ini baru sekitar 10 persen, fokus pada pembersihan dan persiapan lahan untuk dijadikan resto,” jelas Riyadi Suryana, Manajer Wakaf Produktif Daarut Tauhiid.

Proyek ambisius ini merupakan hasil kolaborasi erat antara nazhir dari Wakaf Daarut Tauhiid sebagai pemilik tanah, manajemen Alunea yang akan menjalankan operasional, serta mitra investor seperti Adira Syariah dan sejumlah investor umum. Kerja sama bertujuan mengoptimalkan aset wakaf untuk pemberdayaan masyarakat secara luas.

Alunea sebagai operator menghadirkan konsep kafe modern bernama Alunia IDs, yang menyasar generasi muda dan para profesional. Tempat ini dirancang tidak hanya sebagai ruang santai dan makan, tetapi juga sebagai pusat aktivitas kreatif, ruang diskusi, dan tempat kerja kolaboratif. Di sini, para pengunjung bisa berbagi ide seputar pengerjaan tugas akhir kuliah, bisnis, dan inovasi digital dalam suasana yang nyaman dan inspiratif.

Baca Juga: Propam Polda Jabar Gelar Pembinaan Pemulihan Profesi di Polres Cirebon Kota, Dorong Tekad Perubahan Personel

Lebih dari itu, Pujasera Cilimus akan menjadi rumah bagi pelaku UMKM lokal. Berbagai tenant disiapkan untuk menampung usaha mikro, kecil, dan menengah yang memproduksi beragam barang dari rumah atau aktif menjajakan produk di lokasi. Dengan demikian, pusat kuliner ini tidak hanya memperkaya pilihan kuliner, tetapi juga mendorong geliat ekonomi lokal.

Riyadi menegaskan, “Target kami adalah grand opening Pujasera Cilimus pada bulan Agustus, bertepatan dengan semangat kemerdekaan Indonesia. Kami ingin menghadirkan ruang yang bisa menjadi simbol kebangkitan kreatif dan kolaborasi masyarakat di Cilimus.”

Semua keuntungan dari pengelolaan Pujasera Cilimus akan dialirkan untuk mendukung program Baitul Quran Daarut Tauhiid Cilimus. Sebuah inisiatif penguatan nilai-nilai Qurani sebagai bagian dari visi pemberdayaan spiritual dan sosial ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C Diduga Ilegal di Beber, Langkah Tegas Cegah Bencana dan Pelanggaran Hukum

Dengan sinergi antara tanah wakaf, semangat kewirausahaan, dan dukungan investor yang visioner, Pujasera Cilimus diharapkan menjadi contoh nyata. Sebuah tanah tidak hanya berfungsi sebagai bangunan fisik, tetapi juga sebagai ladang harapan, kolaborasi, dan perubahan sosial yang berkelanjutan.

Engkos Kostaram

Editor : redaksi

Berita Terbaru