METROSURYA.COM, SURABAYA - 22 Januari 2025, Forum Bersama Lintas Komunitas, atau yang lebih dikenal dengan nama FORMALITAS, mengadakan kegiatan rutin dwi bulanan berupa kopdar (kopi darat) pada 22 Januari 2025. Acara ini bertempat di Warkop Songo Heritage, Jl. Raya Prapen No. 23A, Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
Kegiatan diawali dengan diskusi terkait persiapan pergantian Ketua Koordinator yang telah memasuki masa pergantian. Diskusi berlangsung cukup intens, dengan banyak masukan dari berbagai perwakilan yang hadir. Meski penuh dinamika, seluruh usulan yang disampaikan bersifat positif dan konstruktif.
Setelah diskusi diakhiri dengan kesimpulan dari para pembina FORMALITAS—Pak Ucup Benowo, Kapten, dan Edi Basuki—acara dilanjutkan dengan sesi edukasi dari DULKELAS.
Cerita di Balik DULKELAS
DULKELAS adalah sebuah wadah yang didirikan untuk memberikan ruang bermain edukatif bagi anak-anak, terutama di tengah acara-acara kelompok pecinta alam. Tiga pendiri DULKELAS hadir sebagai narasumber untuk berbagi cerita tentang filosofi dan latar belakang berdirinya komunitas tersebut.
“Saat itu, saya merasa miris melihat anak-anak kecil yang dibawa orang tuanya ke acara anniversary kelompok pecinta alam hanya bisa terdiam tanpa aktivitas apa pun,” ujar Danang, salah satu pendiri DULKELAS, yang akrab disapa Pendaki Tersesat. “Dari situ, muncul ide untuk menyediakan tempat bermain yang membuat mereka senang, tidak bosan, dan lebih mencintai alam,” tambahnya.
Di sesi yang sama, Arul Lamandau, salah satu inisiator DULKELAS, menambahkan, “DULKELAS ini sepenuhnya dibiayai secara mandiri. Kami juga siap mendukung kegiatan teman-teman pecinta alam.” Arul, yang juga dikenal mahir memainkan alat musik, menegaskan bahwa alat-alat permainan yang mereka gunakan sudah terjamin keamanannya. “Semua peralatan kami aman untuk anak-anak maupun pohon-pohon. Pointer climbing kami mampu menahan beban hingga 200 kg, jadi orang tua tidak perlu khawatir. Bahkan bapak-bapak pun bisa mencobanya!” candanya, yang disambut tawa para peserta.
Sementara itu, Saipul, pendiri lainnya, mengajak para orang tua untuk membiasakan anak-anak bermain di alam. “Mari ajarkan anak-anak kita tentang alam, jangan biarkan mereka terlalu bergantung pada handphone. Ajarkan nilai kebersamaan, rasa memiliki, dan cinta pada alam. Bermain di alam bisa menyegarkan pikiran mereka,” pesannya.
Dalam acara ini, DULKELAS juga membawa berbagai alat peraga yang biasa digunakan di kegiatan komunitas pecinta alam, memperkenalkan langsung cara bermain yang aman dan menyenangkan.
Acara yang berlangsung hingga tengah malam ini ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada para narasumber, diikuti sesi foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan.
(Arry.K1D2)
Editor : redaksi