Prajurit Kowal Siap Regenerasi Jadi Penerjun Payung Free Faal

Metrosurya.com || Juanda Sidoarjo - Direktur Pendidikan (Dirdik) Kodiklatal, Brigjen TNI Marinir Fransisco Simanjorang, mewakili Komandan Kodiklatal (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah, memimpin Upacara Pembukaan Pelatihan Terjun Payung Free Fall Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) TA. 2024. Acara ini bertempat di Lapangan Skuadron Helly 400 Puspenerbal, Juanda Sidoarjo, pada Senin (21/10/2024).

Kegiatan ini ditandai dengan pernyataan pembukaan dan penyematan tanda peserta kepada Letda Laut (KH/W) Rahmadyanty, personel Kodiklatal yang mengikuti kursus free fall. Selain itu, peserta kursus lainnya dari Kowal Kodiklatal termasuk Letda Laut (KH/W) Puti Nurul Intan, Serda Bah/W Aliza Rizki Hardianti, Sertu Mus/W Fransiska Saverina S.S., Sertu Jas/W Nafidiah Dwi Puspita S., Serda Eko/W Nurfaeni, Serda TTU/W Aisha Estiningdyah P., dan Serda SBA/W Vima Aulia.

Peserta lainnya yang mengikuti kursus free fall berasal dari berbagai Kotama TNI AL seperti Koarmada II, Koarmada III, Kolinlamil, Dispenal, Lantamal VI, Lantamal VII, Lantamal VIII, Lantamal XII, Pasmar-2, Lanal Kendari, Lanal Lhoksumawe, Lanudal Juanda, dan Fasharkan Manokwari.

Dalam amanat Dankodiklatal yang dibacakan oleh Dirdik Kodiklatal, disampaikan bahwa pelatihan terjun payung free fall ini merupakan upaya pemimpin TNI AL untuk regenerasi prajurit Kowal yang memiliki keterampilan khusus terjun payung free fall dalam pelaksanaan tugas ke depan.

“Pelatihan selama 33 hari ini bertujuan untuk membekali dan melatih para siswa agar memiliki kemampuan keterampilan free fall, berupa teknik melipat parasut, teknik masuk dan keluar pesawat, teknik melayang, teknik mengemudi parasut, penguasaan prosedur darurat, dan teknik mendarat. Sehingga keterampilan tersebut dapat diaplikasikan dalam kedinasan di TNI AL,” ujar Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah.

Dankodiklatal di akhir amanatnya menekankan agar para peserta melaksanakan setiap tugas sesuai petunjuk dan arahan instruktur atau pelatih, baik yang bersifat simulatif maupun dalam praktek lapangan, agar memiliki keterampilan dan keahlian khusus penerjunan pada satu titik pendaratan secara benar. (Nhr) 

Editor : redaksi

Berita Terbaru